SENSOR OKSIGEN MOBIL - MEMAHAMI PRINSIP KERJANYA

PENGOPERASIAN SENSOR OKSIGEN




Sensor oksigen mengukur konsentrasi oksigen dalam gas buang mesin pembakaran internal, membantu mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi. Berikut cara kerjanya:


Jenis Sensor Oksigen

Sensor Zirkonia: Umum digunakan dalam aplikasi otomotif. Sensor ini mengukur kadar oksigen berdasarkan perbedaan konsentrasi oksigen antara gas buang dan udara sekitar.

Sensor Titania: Sensor ini mengubah resistansi berdasarkan konsentrasi oksigen dan kurang umum digunakan.


Prinsip Pengoperasian

Pembangkitan Tegangan: Pada sensor zirkonia, tegangan dihasilkan karena reaksi kimia antara ion oksigen dan zirkonium dioksida (ZrO2) saat dipanaskan. Hal ini terjadi karena sensor biasanya dipanaskan hingga suhu tinggi (sekitar 300-900 °C).

Pergerakan Ion Oksigen: Perbedaan kadar oksigen menciptakan perbedaan potensial, yang memungkinkan ion oksigen bergerak dari area dengan konsentrasi tinggi (knalpot) ke konsentrasi rendah (udara referensi). Pergerakan ini menghasilkan sinyal tegangan.

Keluaran Sinyal: Keluaran tegangan bervariasi sesuai dengan konsentrasi oksigen. Tegangan yang lebih tinggi menunjukkan campuran yang ramping (lebih banyak oksigen), sedangkan tegangan yang lebih rendah menunjukkan campuran yang kaya (lebih sedikit oksigen).



Fungsi

Kontrol Loop Tertutup: Unit kontrol mesin (ECU) menggunakan sinyal sensor untuk menyesuaikan campuran udara-bahan bakar, meningkatkan efisiensi pembakaran.

Kontrol Emisi: Membantu memastikan bahwa kendaraan memenuhi standar emisi dengan mengoptimalkan pembakaran bahan bakar.


Pentingnya

Efisiensi Bahan Bakar: Pembacaan yang akurat membantu dalam mencapai rasio bahan bakar-udara yang optimal, yang mengarah pada penghematan bahan bakar yang lebih baik.

Pengurangan Emisi: Memastikan pembakaran yang lengkap, mengurangi emisi berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer.



Perawatan

Pemeriksaan dan penggantian sensor oksigen secara teratur sangat penting untuk menjaga kinerja kendaraan dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Sensor yang rusak dapat menyebabkan penghematan bahan bakar yang buruk dan peningkatan emisi.



.