Insektisida memiliki bahan aktif yang berbeda-beda karena setiap jenis hama memiliki karakteristik unik dan membutuhkan pendekatan pengendalian yang spesifik.
Beberapa insektisida menargetkan sistem saraf hama, sementara yang lain mengganggu pertumbuhan atau reproduksinya. Misalnya, hama yang merusak tanaman melalui gigitan atau penghisapan mungkin lebih efektif dikendalikan oleh insektisida yang menyerang sistem sarafnya, seperti piretroid. Di sisi lain, hama yang berkembang biak dengan cepat bisa lebih mudah dikendalikan dengan inhibitor pertumbuhan serangga (IGR) yang menghambat siklus hidupnya.
Selain itu, perbedaan bahan aktif juga penting untuk mencegah resistensi hama. Jika hanya satu jenis insektisida digunakan terus-menerus, hama dapat mengembangkan kekebalan, sehingga insektisida menjadi kurang efektif.
Oleh karena itu, variasi bahan aktif memberikan fleksibilitas bagi petani untuk memilih insektisida sesuai dengan jenis hama, tahap hidupnya, dan kondisi lingkungan, sehingga pengendalian hama menjadi lebih efektif dan aman.
